Saham
Facebook, Zynga dan Groupon terus merosot setelah buruknya debut
mereka di pasar saham. Namun tidak dengan LinkedIn, yang sahamnya
malah meroket hingga mencapai titik tertingginya, Rabu kemarin.
“Ada satu alat yang terus digunakan di direksi Pepsi, dan itu adalah LinkedIn,” ujar Hoyt. Ia menolak menyebutkan berapa pengeluaran PepsiCo untuk LinkedIn. Namun ia membayar LinkedIn melalui kontrak tahunan dan akan menambah jumlah kontrak tersebut dengan beberapa layanan tambahan yang dibutuhkan PepsiCo, seperti jika perusahaan tersebut membutuhkan program-program khusus dalam mencari karyawan.
Kesediaan Hoyt untuk menambah anggaran belanjanya bagi LinkedIn menjelaskan mengapa nilai perusahaan asal Mountain View, California, AS tersebut kini lebih dari $ 18 miliar. Padahal, ketika LinkedIN IPO tahun 2011, nilainya $ 4 miliar. Kapitalisasi pasar bagi Facebook, Zynga dan Groupon justru turun 25% hingga lebih dari 60% sejak IPO mereka.
0 komentar:
Posting Komentar